Sunday, March 31, 2013

0 SISTEM ENDOKRIN


Endokrin merupakan nama atau istilah sebuah kelenjar. Kelenjar endokrin (kelenjar buntu) adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus yang menghasilkan hormon.
Hormon berasal dari kata hormaein yang berarti memacu atau menggiatkan.
Hormon berfungsi untuk mengatur homeostasis, memacu pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku.
Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar buntu dibedakan menjadi:
1.   Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misal hormon yang memegang peranan dalam metabolisme.
2.   Kelenjar yang bekerja mulai masa tertentu, misal hormon kelamin.
3.   Kelenjar yang bekerja sampai masa tertentu saja, misal hormone pertumbuhan, hormon timus.
Berdasarkan aspek macam dan letaknya, kelenjar buntu dibedakan menjadi:
1.   Kelenjar hipofisis, terletak di dasar otak besar.
2.   Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok, terletak di daerah leher.
3.   Kelenjar paratiroid atau kelenjar anak gondok, terletak di dekat kelenjar gondok.
4.   Kelenjar epifise.
5.   Kelenjar timus atau kelenjar kacangan.
6.   Kelenjar adrenal atau suprarenalis, terletak di atas ginjal.
7.   Kelenjar pankreas atau pulau-pulau Langerhans, terletak di sebelah bawah lambung (ventrikulus).
8.   Kelenjar usus dan lambung.
9.   Kelenjar kelamin atau kelenjar gonad, pada wanita terletak di daerah rongga perut, pada pria di dalam buah zakar dalam kantong skrotum.

1.       Kelenjar Hipofisis
Menghasilkan hormon-hormon, yaitu:
a. Pada lobi anterior (Lobi depan):
1) Hormon somatotrof (STH atau growth hormone).
Fungsi: menstimulasi pertumbuhan tubuh. Jika kelebihan hormon: menyebabkan gigantisme (pertumbuhan raksasa), menyebabkan akromegali (pertumbuhan pada ujung-ujung tulang pipa). Jika kekurangan hormon ini menyebabkan kretinisme (kekerdilan).
2) Luteotropic Hormone (LTH) atau prolaktin atau hormon laktogen.
Fungsi: merangsang kelenjar susu untuk mensekresikan susu.
3) Thyroid Stimulating Hormone (TSH) atau hormon treotrop.
Fungsi: merangsang sekresi kelenjar tiroid.
4) Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) atau hormon adrenotropin.
Fungsi: merangsang dan mengendalikan sekresi kelenjar korteks adrenal.
5) Gonadotropic atau hormon kelenjar kelamin
a) Folikel Stimulating Hormone (FSH), terdapat pada wanita dan pria. Fungsi: pada wanita merangsang pertumbuhan folikel dalam indung telur atau ovarium, pada pria untuk mempengaruhi proses spermatogenesis.
b) Luteinizing Hormone (LH) atau Interstitial Cell Stimulating Hormone
(ICSH). Fungsi: pada wanita untuk merangsang ovulasi atau pemasakan sel telur, pada pria untuk merangsang sel interstitial leydig di dalam testis agar menghasilkan testosteron.

b.       Pada lobi intermedia (lobi tengah)
Pada manusia bagian ini rudimenter, pada katak bagian ini menghasilkan hormon Melanosit Stimulating Hormone (MSH) atau intermedin. Hormon ini berperan dalam mengatur perubahan warna kulit, yaitu dengan mengatur penyebaran pigmen melanin pada selsel melanofora kulit.

c.       Pada lobi posterior (lobi belakang)
1) Vasopresin untuk mempengaruhi tekanan darah
2) Petresin
3) Oksitosin untuk membantu proses kelahiran

2.       Kelenjar Tiroid atau Kelenjar Gondok
Hormon yang dihasilkan:
a. Tiroksin
b. Triodotironin
c. Kalsitonin
Fungsi:
a.    Mempengaruhi metabolisme sel, proses produksi panas, oksidasi di sel-sel tubuh, kecuali sel otak dan sel limfa.
b.   Mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan deferensiasi jaringan tubuh.
c.    Berpengaruh dalam mengubah tirosin. Jika kelebihan hormon: menyebabkan morbus Basedowi, yaitu meningkatnya metabolisme, meningkatnya denyut jantung, gugup, emosional, pelupuk mata terbuka lebar, dan bola mata melotot (eksoftalmus).
Bila terjadi pada anak-anak menyebabkan gigantisme. Jika kekurangan hormon pertumbuhan terhenti Bila terjadi pada anak-anak menyebabkan kretinisme. Bila terjadi pada orang dewasa akan terjadi mixoedem, yakni kegemukan (obesitas) yang luar biasa serta kecerdasan menurun.

3.       Kelenjar Paratiroid atau Kelenjar Anak Gondok
Hormon yang dihasilkan: parathormon, berfungsi mengatur pertukaran
zat kapur dan fosfor dalam darah. Jika kelebihan hormon berakibat kadar kalsium dalam darah meningkat, hal ini akan mengakibatkan terjadinya endapan kapur pada ginjal, disebut batu ginjal. Jika kekurangan hormon menyebabkan kekejangan disebut tetanus.

4.            Kelenjar Epifise
Menghasilkan hormon yang fungsinya belum jelas.

5.       Kelenjar Timus atau Kelenjar Kacangan
Hormon yang dihasilkan: somatotrof atau hormon pertumbuhan berfungsi
untuk pertumbuhan. Jika kelebihan hormon gigantisme dan akromegali. Jika kekurangan hormon menyebabkan kekerdilan.

6.       Kelenjar Suprarenalisa atau Kelenjar Anak Ginjal atau Kelenjar Adrenal
a. Bagian kulit menghasilkan:
1)           Mineralo-kortikoid, menyerap Na dari darah dan mengatur reabsorpsi air pada ginjal.
2)           Gluko-kortikoid, menaikkan kadar gula darah, pengubahan protein menjadi glikogen di hati dan selanjutnya mengubahnya menjadi glukosa.
b. Bagian dalam menghasilkan: adrenalin dan epineprin
Fungsi:
1)           Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa.
2)           Mengendurkan otot polos batang tenggorok sehingga melapangkan pernapasan.
3)           Mempengaruhi pemecahan glikogen (glikogenolisis ) dalam hati sehingga menaikkan kadar gula darah.

7.       Kelenjar Langerhans
Hormon yang dihasilkan: Insulin, berfungsi antagonis dengan hormon adrenalin, yaitu untuk mengubah gula menjadi glikogen di dalam hati dan otot. Kekurangan hormon insulin dapat mengakibatkan kencing manis (diabetes mellitus).

8.       Kelenjar Usus dan Lambung
Kelenjar usus menghasilkan hormon sekretin dan kolesistokinin. Kelenjar lambung menghasilkan hormon gastrin. Hormon-hormon tersebut
berperan dalam merangsang sekresi getah lambung.

9.       Kelenjar Kelamin
a. Kelenjar kelamin pria (testis) menghasilkan hormon kelamin pria (androgen) dan sel sperma.
Androgen yang terpenting adalah testosteron, yang berfungsi untuk :
1)           Mempertahankan proses spermatogenesis.
2)           Memberi efek negatif terhadap sekresi LH oleh hipofisis.
b) Kelenjar kelamin perempuan (ovarium) menghasilkan sel telur (ovum)       dan hormon perempuan yang meliputi:
1) Estrogen dihasilkan oleh sel folikel de Graaf.
2) Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum, yaitu bekas folikel yang telah ditinggalkan sel telur.

About the Author

Author info. Search this text in your template code and replace it.

    Other Recommended Posts

  • bahan ajar Biologi kelas XI semester II, biologi kelas XI, sistem endokrin, sistem regulasi

0 comments:

Post a Comment

 
back to top